Foto: Isal Mawardi
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy mengaku, telah mengajukan tambahan anggaran sebesar Rp 27 triliun untuk revitalisasi pendidikan tingkat sekolah menengah kejuruan (SMK).
Muhadjir mengatakan, usulan tambahan anggaran juga ditujukan agar lulusan SMK bisa langsung terserap oleh dunia industri. Tambahan ini diusulkan masuk pada APBN 2020.
"Saya ajukan penambahan anggaran untuk revitalisasi SMK dan itu sudah ada payung hukumnya, yaitu Inpres 9/2016 tentang revitalisasi SMK," kata Muhadjir di komplek Istana, Jakarta, Senin (22/4/2019).
Muhadjir menjelaskan, usulan tambahan anggaran ini bersifat khusus dan tidak lagi tercampur dengan anggaran yang lainnya.
Muhadjir bilang, tahun-tahun sebelumnya anggaran revitalisasi pendidikan SMK sudah ada namun tidak dilakukan secara khusus.
"Tapi sekarang lebih fokus, tapi sekarang saya minta (khusus) untuk revitalisasi, sesuai arahan presiden," jelas dia.
Dengan anggaran khusus revitalisasi ini, Muhadjir berharap dapat menekan tingkat pengangguran terbuka (TPT) khususnya lulusan SMK yang persentasenya paling tinggi.
"Masalahnya adalah lapangan kerja yang tidak ada. Anak-anak ini sudah dilatih dengan keterampilan khusus, tapi kalau keterampilan ini tidak tersedia lapangan kerja ya bagaimana?," kata Muhadjir.
Oleh karena itu, Muhadjir mengusulkan tambahan anggaran khusus revitalisasi pendidikan SMK pada APBN Tahun 2020 sebesar Rp 27 triliun.
"Kami ajukan termasuk untuk penguatan pendidikan karakter Rp27 triliun tambahan. Tadinya tidak ada," ungkap dia.
sumber: https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-4520641/mendikbud-minta-tambah-anggaran-permak-pendidikan-smk-rp-27-t