Anak adalah generasi baru pembawa perubahan untuk menciptakan masa depan yang lebih baik. Agar anak dapat menjadi bagian dari sumber daya manusia yang berkualitas, pastinya pendidikan menjadi kebutuhan yang wajib mereka dapatkan.
Sebagai orangtua, tentunya Anda perlu mengusahakan segala upaya agar anak berkesempatan menempuh pendidikan setinggi mungkin. Menjamin kebutuhan edukasi anak dapat Anda lakukan sedini mungkin dengan membuat perencanaan biaya pendidikan.
Anda dapat memulai dengan menyisihkan uang untuk dialokasikan ke tabungan pendidikan, atau berinvestasi dan memanfaatkan keuntungannya untuk membiayai kebutuhan edukasi anak di masa yang akan datang.
Apabila Anda menginginkan langkah yang lebih terarah, Anda dapat mendaftar pada layanan asuransi pendidikan, dan selalu mencari informasi terbaru mengenai beasiswa. Semakin matang perencanaan Anda untuk mempersiapkan biaya pendidikan anak, maka, semakin kecil pula risiko munculnya kendala.
Namun, meski perencanaan dana untuk edukasi buah hati Anda telah tertata dengan baik, tidak menutup kemungkinan akan terjadi kesalahan atau masalah yang dapat menyebabkan perencanaan tersebut menjadi berantakan, bahkan gagal.
Nah, agar Anda terhindar dari masalah tersebut, harus tahu penyebab gagalnya perencanaan biaya pendidikan yang patut Anda waspadai. Jika selama ini Anda mengalaminya, mungkin penyebabnya seperti berikut ini sebagaimana dikutip dari Cermati.com.
1. Tidak Ada Kalkulasi Perkiraan Biaya Pendidikan
Dari waktu ke waktu, banyaknya kebutuhan untuk operasional sekolah membuat biaya pendidikan terus mengalami inflasi. Bahkan, kenaikan biaya sekolah bisa lebih tinggi daripada kenaikan harga kebutuhan pokok.
Untuk sekolah swasta saja, uang pangkal bisa mengalami inflasi hingga mencapai 20 persen pada setiap tahunnya. Besarnya inflasi dari masing-masing institusi pendidikan tentu tidak sama.
Agar dapat mengkalkulasikan dengan lebih akurat mengenai besaran biaya pendidikan yang harus dipersiapkan, tentukan terlebih dahulu di institusi manakah anak Anda akan menempuh pendidikan.
Setelah itu, Anda perlu mencari informasi mengenai kisaran inflasi biaya edukasinya, dan perhitungkan berapa tahun lagi anak Anda akan memasuki masa sekolah tersebut.
Meski ada kemungkinan perhitungan Anda tidak 100 persen akurat, dengan mencoba melakukan riset tersebut, Anda dapat mengetahui perkiraan dana yang perlu disiapkan untuk membiayai kebutuhan sekolah anak. Hal itu tentu lebih baik daripada tidak mempersiapkannya sama sekali, bukan?
2. Anak Gagal Masuk Sekolah yang Diinginkan
Semua orangtua tentu menginginkan anak mereka mendapat edukasi di sekolah yang terbaik. Umumnya, para orangtua pasti menginginkan anak mereka untuk menempuh pendidikan di sekolah negeri dengan label “favorit”.
Alasannya tentu karena biaya sekolah negeri tidak semahal swasta, dan sekolah favorit tersebut dianggap memiliki kualitas pengajar, sarana, serta prasarana yang memadai.
Meski orang tua telah menentukan sekolah yang sesuai, dan memperkirakan serta menyiapkan dana pendidikannya, banyak kejadian dimana sang anak ternyata tidak lolos seleksi masuk sekolah tersebut.
Jika solusi yang bisa dipilih adalah dengan memasukkan anak ke sekolah swasta, maka otomatis harus ada dana ekstra yang harus dikeluarkan. Sebagai tindakan antisipasi, ada baiknya Anda menyiapkan rencana-rencana cadangan untuk menyiasati hal tersebut.
Persiapkan segalanya dengan matang, agar ketika hal yang terjadi tidak sesuai dengan harapan, Anda tidak terlalu kewalahan dalam menghadapinya.
3. Ternyata Anak Tidak Dapat Beradaptasi
Salah satu masalah yang dapat membuat perencanaan pendidikan anak menjadi berantakan adalah anak yang tidak dapat beradaptasi dengan lingkungan di sekolahnya. Penyebabnya bisa dari sistem belajar yang diterapkan maupun lingkungan pergaulannya yang tidak sesuai.
Jika anak tidak dapat menjalani kehidupan sekolahnya dengan nyaman, maka mengundurkan diri kemudian mendaftar ke sekolah lain mungkin adalah jalan keluar yang harus Anda ambil. Jika hal itu terjadi, Anda tentu harus menyiapkan dana lagi untuk mendaftar kan anak di sekolah yang baru.
Masalah yang muncul saat anak sudah memasuki sekolah seperti ini tentu sulit diprediksi. Jadi, ada baiknya Anda menyediakan dana cadangan sebagai upaya untuk ‘cari aman’ apabila masalah tersebut menimpa anak Anda.
4. Kesalahan dalam Berinvestasi atau Memilih Jenis Investasi
Investasi merupakan bentuk menabung yang memberikan Anda keuntungan dari dana yang telah disetorkan. Melalui investasi, Anda dapat memanfaatkan keuntungan yang didapatkan untuk membiayai pendidikan anak.
Namun, ada kalanya Anda melakukan kesalahan dalam berinvestasi yang dapat memicu gagalnya perencanaan dana pendidikan untuk anak. Sebagai contoh adalah pemilihan instrumen yang tidak tepat.
Instrumen dalam investasi tentu menghasilkan imbal balik yang bervariasi. Keuntungan yang bisa Anda dapatkan biasanya dipengaruhi oleh jenis investasi dan jangka waktunya. Pastikan Anda telah mempertimbangkan hasil, risiko, serta besarnya nilai untuk berinvestasi dengan matang, agar tidak salah menentukan instrumen.
Kesalahan lain ketika berinvestasi untuk pendidikan anak yaitu hanya menggunakan satu instrumen saja, padahal anak yang dimiliki lebih dari satu. Tiap anak tentu memiliki kebutuhan edukasi yang berbeda, tergantung dari jenjang pendidikannya.
Oleh sebab itu, memisahkan perencanaan dana untuk pendidikan pada setiap anak akan memberikan kemudahan untuk Anda dalam menentukan instrumen yang tepat untuk berinvestasi.
5. Tidak Menyegerakan Perencanaan Pendidikan
Membuat perencanaan biaya pendidikan anak harusnya dilakukan sedini mungkin. Namun, sebagian orangtua seringkali membuat kesalahan dengan menunda perencanaan tersebut dengan alasan bahwa mereka akan selalu punya waktu untuk memulainya.
Kemungkinan buruknya, Anda telat membuat perencanaan pendidikan, sehingga penyiapan dana untuk kebutuhan pendidikan anak menjadi tidak maksimal. Saat Anda memilih untuk menabung atau berinvestasi untuk mempersiapkan biaya pendidikan anak, hasil yang bisa didapat akan lebih optimal apabila melakukannya sedini mungkin.
Hal tersebut tentu lebih mudah dan aman untuk dilakukan dan dirasakan dibanding dengan harus mengajukan pinjaman akibat persiapan yang terlambat, bukan?
Maksimalkan Perencanaan Dana Pendidikan untuk Menjamin Masa Depan Anak
Memberi fasilitas pendidikan yang memadai pada anak memang suatu kebutuhan yang wajib Anda berikan. Namun, biaya pendidikan yang terus mengalami kenaikan, kesalahan dalam pengelolaan finansial, serta munculnya masalah yang tak terduga tentu dapat membuat perencanaan pendidikan anak berisiko mengalami kegagalan.
Sebagai tindakan untuk memaksimalkan tingkat keberhasilan perencanaan dana pendidikan anak, Anda hanya perlu mengkalkulasi perkiraan biayanya, menyiapkan dana dan rencana cadangan apabila terjadi hal di luar perkiraan, cermat dalam berinvestasi, serta mempersiapkan perencanaan tersebut sedini mungkin. Saat hal-hal tersebut berhasil Anda lakukan, kebutuhan pendidikan anak sudah pasti akan bisa dipenuhi.