Kampus Y.A.I yang terdiri dari Universitas Persada Indonesia Y.A.I, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Y.A.I, dan Akademi Akuntansi Y.A.I mengadakan kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa dan Mahasiswi Baru (PKKMB) tahun Akademik 2019/2020.
Mengusung tema 'Pengenalan Kehidupan Kampus LPT Y.A.I sebagai Peletak Dasar Pengembangan Integritas Intelektual dan Moralitas bagi Insan Mahasiswa yang Dibingkai Nilai–Nilai Pancasila', kegiatan ini diselenggarakan di Kampus Y.A.I, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat.
Rektor Universitas Persada Y.A.I, Yudi Julius mengatakan, kegiatan pengenalan kehidupan Kampus Y.A.I bertujuan untuk mengembangkan pemahaman tentang esensi kehidupan mahasiswa dalam konteks budaya, berbangsa, dan bernegara.
Mengusung tema 'Pengenalan Kehidupan Kampus LPT Y.A.I sebagai Peletak Dasar Pengembangan Integritas Intelektual dan Moralitas bagi Insan Mahasiswa yang Dibingkai Nilai–Nilai Pancasila', kegiatan ini diselenggarakan di Kampus Y.A.I, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat.
Rektor Universitas Persada Y.A.I, Yudi Julius mengatakan, kegiatan pengenalan kehidupan Kampus Y.A.I bertujuan untuk mengembangkan pemahaman tentang esensi kehidupan mahasiswa dalam konteks budaya, berbangsa, dan bernegara.
"Juga dalam konteks kebhinekaan dan kehidupan global yang berbasis nilai–nilai pancasila," ujar Yudi Julius dalam keterangannya, Jumat (13/9/2019).
Yudi Julius juga mengingatkan kepada mahasiswa dan mahasiswi bahwa kampus adalah suatu wadah untuk pengembangan dan aktualisasi potensi intelektual. Hal itu lantaran para mahasiswa dan mahasiswi baru akan mengikuti proses pembelajaran di program studi yang beragam dan menekuni bidang studi yang berbeda.
"Keberagaman bidang ilmu pengetahuan yang diperoleh dimaksudkan pada akhirnya nanti terjadi interaksi dan dialog antar keilmuan tersebut. Dunia ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini dan yang akan datang semakin bercirikan multiinter diciplines," tegas Yudi Julius.
Yudi Julius melanjutkan seluruh perundangan mulai dari norma dan aturan harus diwujudkan sebagai sistem sehingga dengan sistem semua civitas akademika dapat berkarya karena sinergi yang tercipta.
"Sebagai mahasiswa, saudara-saudara tidak saja nantinya dilahirkan sebagai individu yang memiliki kompetensi akademik dan keahlian di bidang masing-masing dengan kemampuan kreatifitas dan inovasi yang tinggi, tapi juga lebih dari itu memiliki kompetensi lainnya yang sifatnya non-akademik," imbuh dia.
Yudi Julius memastikan kualitas lulusan mahasiswa Y.A.I akan sangat terukur dengan penerapan kurikulum yang disesuaikan dengan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI).
"KKNI sendiri merupakan kerangka penjenjangan kualifikasi kompetensi yang dapat menyandingkan, menyetarakan, dan mengintegrasikan antara bidang pendidikan dan pelatihan kerja serta pengalaman kerja dalam rangka pengakuan kompetensi kerja sesuai dengan standar pekerjaan di berbagai sektor," papar dia.
Yudi Julius juga mengingatkan kepada mahasiswa dan mahasiswi bahwa kampus adalah suatu wadah untuk pengembangan dan aktualisasi potensi intelektual. Hal itu lantaran para mahasiswa dan mahasiswi baru akan mengikuti proses pembelajaran di program studi yang beragam dan menekuni bidang studi yang berbeda.
"Keberagaman bidang ilmu pengetahuan yang diperoleh dimaksudkan pada akhirnya nanti terjadi interaksi dan dialog antar keilmuan tersebut. Dunia ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini dan yang akan datang semakin bercirikan multiinter diciplines," tegas Yudi Julius.
Yudi Julius melanjutkan seluruh perundangan mulai dari norma dan aturan harus diwujudkan sebagai sistem sehingga dengan sistem semua civitas akademika dapat berkarya karena sinergi yang tercipta.
"Sebagai mahasiswa, saudara-saudara tidak saja nantinya dilahirkan sebagai individu yang memiliki kompetensi akademik dan keahlian di bidang masing-masing dengan kemampuan kreatifitas dan inovasi yang tinggi, tapi juga lebih dari itu memiliki kompetensi lainnya yang sifatnya non-akademik," imbuh dia.
Yudi Julius memastikan kualitas lulusan mahasiswa Y.A.I akan sangat terukur dengan penerapan kurikulum yang disesuaikan dengan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI).
"KKNI sendiri merupakan kerangka penjenjangan kualifikasi kompetensi yang dapat menyandingkan, menyetarakan, dan mengintegrasikan antara bidang pendidikan dan pelatihan kerja serta pengalaman kerja dalam rangka pengakuan kompetensi kerja sesuai dengan standar pekerjaan di berbagai sektor," papar dia.
Dia menambahkan KKNI juga merupakan perwujudan mutu dan jatidiri Bangsa Indonesia terkait Sistem Pendidikan dan Pelatihan Nasional yang dimiliki Indonesia. "Lebih dari kapasitas saudara secara akademik, pelatihan kerja, kompetensi moral dan sosial sangat penting untuk melengkapi saudara sebagai manusia," papar dia.
terakhir, kata dia, kapasitas lulusan YAI juga dipersiapkan untuk menghadapi Era Revolusi Industri 4.0 dimana Concern tertuju pada Disruptive Teknologi, dan Disruptive Innovation in Higher Education.
"Literasi baru sangat dibutuhkan untuk menghadapi Era Revolusi Industri 4.0, yaitu, literasi data, literasi teknologi, literasi manusia," pungkas Yudi Julius.
terakhir, kata dia, kapasitas lulusan YAI juga dipersiapkan untuk menghadapi Era Revolusi Industri 4.0 dimana Concern tertuju pada Disruptive Teknologi, dan Disruptive Innovation in Higher Education.
"Literasi baru sangat dibutuhkan untuk menghadapi Era Revolusi Industri 4.0, yaitu, literasi data, literasi teknologi, literasi manusia," pungkas Yudi Julius.